Jumat, 03 November 2017

Gravimetri

Kali ini saya akan publikasi mengenai gravimetri. bagi kalian yang lagi sekolah atau kuliah mengenai jurusan KIMIA, pasti ketemu dengan materi yang satu ini. Gravimetri merupakan metode yang konvensional namun masih digunakan di berbagai industri kimia.

Nah, "Apasih Gravimetri?"

ini lab gravimetri smakbo-2011

Gravimetri adalah metode analisis kuntitatif unsur atau senyawa berdasarkan bobotnya yang diawali dengan pengendapan dan diikuti dengan pemisahan dan pemanasan endapan dan diakhiri dengan penimbangan.

-Jadi gravimetri itu ngerjain sampel berdasarkan bobot. so, kalian akan terus berurusan dengan timbangan/neraca. Nah sampelnya ditimbang terus kita larutin dengan pelarut yang bisa menghasilkan endapan. Selanjutnya endapan di saring, di cuci hingga bebas pengotor lalu di panaskan dan terakhir dipijarkan.-

maksudnya bebas pengotor, yaitu endapan kita bebaskan dari pengotor pengotor seperti Cl-, SOyang nantinya dapat menghasilkan endapan. sehingga bobot yang kita dapat bertambah. dan menghasilkan kesalahan positif.

yuk ikut prosesnya..

1. Sampel Ditimbang

Nah sampelnya kita timbang, karena ini lab dasar/gravimetri, biasanya digunakan sampel sampel dengan kemurnian tinggi, jadi kita tau berapa kadar yang didapat, dan bisa dibandingkan di labelnya.





Ini timbangan/neraca. nah kalo di smakbo pake neraca goyang buat kelas 10. MELATIH KESABARAN BROW!!

Jadi sampelnya ditimbang di neraca ya!!





2. Dilarutkan

Sampel yang sudah ditimbang, kalian bawa ke meja kerja dengan hati-hati! jangan sampe ada yang berceceran bahkan sampe tumpah KARENA bisa mengurangi kadar.

Setelah sampe meja kerja, kita larutkan dengan pelarutnya.. biasanya air dahulu, lalu dilihat senyawanya terbentuk endapan di suhu berapa, kondisi asam/basa. kita atur dulu kondisinya, setelah diatur baru kita tambahkan pereaksi yang kan membentuk endapan dengan sampel.

3. Disaring dan dicuci dari pengotor

sudah terbentuk endapan, kemudian tahap selanjutnya yaitu menyaring endapan dengan kertas saring.

ini hasil endapan yang sudah di saring..

dicuci dengan air sehingga bebas pengotor.




4. Dipanaskan

setelah bebas pengotor, kita panaskan kertas saring bertujuan supaya menghilangkan air sehingga ketika akan kita pijarkan tidak menghasilkan asap dan juga untuk menyamakan suhu antara sampel di kertas saring dengan suhu pembakaran (teklu). supaya nanti cawan porselennya gak pecah.

-bukan masalah harga, tapi... capek brow kalo ngulang-



5. Dipijarkan dan diabukan

kalo sudah disaring, kita pijarkan kertas saringnya dengan menggunakan teklu, kemudian kita pijarkan dengan menggunakan mekker.







6. diabukan dengan bantuan tanur

ini yang namanya tanur, jadi kenapa pake tanur.. karena supaya cepat kertas saring menjadi abu.


-panas banget yah, gak kebayang neraka seberapa panasnya-







6. didinginkan

setelah yakin bener sudah menjadi abu, baru kita dinginkan di desikator ini, kenapa harus didinginkan? karena kalo panas panas itu bobotnya kurang stabil sehingga kalo kita baca di neraca pasti hasilnya berubah-berubah.










7. Ditimbang


sudah dingin bener, baru ditimbang sampe bobot tetap..



-neraca sauter, ini masih tergolong canggih karena masih kelas 10 :') sekarang jadi kangen neraca ini-



nah tadi itu step step kasarnya praktikum secara gravimetri. buat nentuin kadar secara gravimetri itu engga sembarangan loh, ada syaratnya juga.

Apa ya syaratnya??

Untuk memperoleh keberhasilan pada analisis secara gravimetri, maka harus memperhatikan tiga hal berikut ;
1. Unsur atau senyawa yang ditentukan harus terendapkan secara sempurna.
2. Bentuk endapan yang ditimbang harus diketahui dengan pasti rumus molekulnya.
3. Endapan yang diperoleh harus murni dan mudah ditimbang.

setelah syarat terpenuhi baru kita ke tahapan kerja kaya tadi..

Dalam analisis gravimetri meliputi beberapa tahap sebagai berikut ;
a). Pelarutan sampel (untuk sampel padat).
b). Pembentukan endapan dengan menambahkan pereaksi pengendap secara berlebih agar semua unsur/senyawa diendapkan oleh pereaksi. Pengendapan dilakukan pada suhu tertentu dan pH tertentu yang merupakan kondisi optimum reaksi pengendapan. Tahap ini merupakan tahap paling penting.
c). Penyaringan endapan.
d). Pencucian endapan, dengan cara menyiram endapan di dalam penyaring dengan larutan tertentu.
e). Pengeringan endapan sampai mencapai berat konstan.
f). Penimbangan endapan.
g). Perhitungan.


sedangkan perhitungannya kaya gini


Kadar Unsur (%) = ____________Berat endapan (gram) x F.G. x 100%_________________
 Berat sampel (gram)


segitu dulu ya!
see ya!
any question? go to galangadii@gmail.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar